Pengalaman Umroh Dengan NRA.
Pada Januari 2017, setelah 10 tahun berlalu alhamdulilah saya bisa kembali melakukan perjalanan umroh. Kali ini saya memilih NRA tour yang berlokasi di Mampang Jakarta.
Alasan memilih NRA karena orang tua saya selalu menggunakan NRA beberapa tahun terakhir untuk melakukan ibadah umroh walaupun nun jauh di Jakarta sana karena menurut ibu saya setelah dibandingkan dengan umroh serupa di Bogor harga NRA termasuk lebih murah dengan fasilitas serupa.
Biaya umroh paket silver sekitar 32 juta dan belum termasuk suntik meningitis (ini penting ya, jangan anggap sepele). Perlengkapan yang didapatkan adalah Sajadah, Mukena, Bergo (semacam mukena tapi pendek), Buku Panduan, Name Tag, Koper Kabin & Koper Besar, Air Zam Zam (diberikan saat kembali di Jakarta) dan Bahan Batik. Kualitas semua perlengkapan nya cukup baik hanya motif dan warna kain batiknya agak kurang menarik untuk pengamat fashion macam saya :p
Selain Perlengkapan diatas, service yang didapatkan adalah Pengurusan Visa, 1x Bimbingan Umroh di kantor NRA, dan Ustadz Pendamping selama umroh. Suntik meningitis bisa dilakukan sendiri sendiri namun pihak NRA juga menyediakan jadwal khusus bagi para peserta NRA yang dilakukan bersamaan dengan jadwal penyerehan koper besar dan bimbingan pra keberangkatan. Menurut saya ini sangat efisien, karena kalau atur jadwal suntik sendiri di rumah sakit cukup ribet dan lama prosesnya. Sementara di NRA prosesnya cukup nyaman dan tidak terlalu lama. Biaya suntik meningitis dan flu kurang lebih Rp. 750.000.- / orang dan dilakukan di lengan atas. Efeknya agak pegal pasca suntik dan demam demam dikit gitu (atau mungkin karena memang saya lagi gak fit hehe).
Management NRA pun lumayan fleksible, karena saya sempat mengganti jadwal berhubung baru inget kalau pada tanggal segitu jadwal tamu bulanan. Proses keberangkatan di airport pun lancar, begitu sampai airport saya langsung ke AW untuk sarapan dan disana sudah banyak rombongan berbatik coklat NRA. So i just go with the flow :D
Nah kebingungan sempat terjadi saat tiba di airport Jeddah, btw ntah itu di area berbeda atau memang sudah di renovasi tapi tampilan airportnya berbeda dengan 10 tahun lalu. Sudah sangat modern dan terang, dulu kayanya agak agak gloomy gitu with lots of brown color around. Begitu keluar dari imigrasi banyak pria (semacam porter) teriak teriak gitu kaya mau bawain koper kita dan disitu ga ada orang NRA satu pun, sementara koper kita ditarik (they speak in Arabic) tanpa ada penjelasan, saat kita mau tarik balik mereka gesturenya seperti yang (it's ok It's ok, kita yang bawain). Dan berhubung semua peserta ditarikin dan mereka fine fine aja, akhirnya saya menyerah dan membiarkan mereka membawa koper saya. Dan ternyata mereka itu memang di pekerjakan oleh pihak NRA untuk membantu membawa koper peserta ke dalam bus. Disini agak lama proses menunggunya sampai kita diminta masuk ke bus.
Sementara menunggu lakukanlah kegiatan bermanfaat seperti membeli nomer lokal, solat atau jajan di minimarket (I bought almarai yoghurt drink and 7days croissant yang enaaak banget). Saya sok sok an gak beli nomer lokal dan ga urus roaming karena mau fokus ibadah, tapi nyesel juga sih akhirnya hehehe. So just buy it there, karena saat sampai ke hotel kita udah ga akan ada waktu lagi untuk beli nomer, apalagi ngerengek ke guide untuk anterin beli nomer :D Begitu sampai hotel, masing masing sibuk berpencar langsung ibadah.
Sampai di Bus, saya langsung duduk paling depan karena saya punya motion sickness alias mabuk perjalanan. Bus nya nyamaaaan bagus bersih plus ada Wifi nya walaupun agak setengah hidup connection nya. Lalu kita langsung dikasih nasi kotak dan air mineral botol. Nasi kotak nya masakan Indonesia loh, dan it's quite tasty. Kita naik bus sekitar jam 9 malam, saya makan dan langsung minum antimo supaya ga mabok dan bisa bobo nyenyak di perjalanan.
Saking banyak nya rombongan NRA, rombongannya dibagi dua ada yang langsung ke madinah ada yang ke mekkah. Kebetulan rombongan saya menuju madinah terlebih dahulu. Saya seneng sih karena umroh pertama dulu saya ke mekkah dulu, jadi ini pengalaman baru. Sampai Madinah dini hari kita langsung check in di hotel Al-Haram. Berbeda dengan hotel saya 10 tahun lalu di Movenpick yang terletak di Ring Pertama, Al-Haram terletak di Ring Kedua, tapiii seruuu juga nih perjalannya menuju mesjid. Ada starbucks, ada H&M, and lots of local vendors.
Hotel Al-Haram cukup ok, bersih, nyaman ga terlalu jauh juga jalannya. Hanya sayang internet connection nya sama sama setengah hidup kaya di Bus. I literally needs to sit on the alley supaya dapet sinyal. Begitu check in, ganti baju, cuci cuci, solat, I decided to have a quick sleep supaya badannya bisa rebahan dan ga capek juga karena hampir seharian duduk. Setelah tidur sekitar 1.5 jam saya pun siap siap ke mesjid untuk tahajud dan solat subuh. At this point ga ada janjian dengan guide ya, semua pada mandiri sendiri jalan ke mesjid. Sok akrab aja sama yang lain. The best is to sok akrab sama rombongan emak emak karena pasti kalian akan disayang dan ditungguin terus :D Jangan pernah sok akrab sama yang udah bersuami, karena mereka pasti kemana mana barengan, so stick to the single one.
Buat yang berangkat sama yang berbeda kelamin, saran saya jangan pernah janjian di gerbang nomer sekian atau sekian, tapi janjianlah di landmark seperti Jam Besar, Starbucks, H&M dsb. Karena, kalaupun nyasar akan gampang tanyanya, cukup "Afwan, Starbucks?" dan orang pasti akan langsung faham since it's an international words.
Ok I always love Madinah more than Makkah, Mesjidnya luar biasa, suara imamnya halus halus merdu, jalanannya reminds me to europe with lots of wild pigeons, and friendly street vendors. Everywhere you go they greets you "Assalamualaikum Syahrini, Indonesia, Indonesia... " hahahha that's hilarious.
Jangan pernah menyepelekan winter di Madinah hanya karena itu di jazirah Arab. I kid you not it's as cold as europe, bahkan di satu subuh the temperature dropped to 2 degree celcius. Awalnya saya belagu gitu ga bawa jaket karena merasa how cold Arab country can be? and it turned out VERY. So I bought some jackets at H&M (god bless H&M for having their chain store everywhere). Ini foto subuh di Nabawi featuring jaket mendadak beli :p
Sekarang kunjungan ke makam nabi muhammad memiliki jadwal yang dibagi per bangsa seperti Melayu-Indonesia-Asia sendiri, India sendiri, Pakistan sendiri, dsb. Dan sebelum masuk kita diberikan ceramah singkat oleh Askar yang berbahasa melayu. I honestly think this is a good idea, not because I'm rasist, tapi karena saya tau setiap bangsa memiliki kebiasaan yang berbeda.
Penantiannya pun menclok menclok dimana mana. Jadi habis denger ceramah kita masuk kedalam, kemudian antri lagi (antrinya sambil duduk ya, tenang), kemudian dipanggil lagi untuk maju antri lagi, maju lagi antri lagi. Saran saya, bawa Al-quran supaya penantiannya ga terasa. Bawa tissu juga ya karena ga tau kenapa pasti bakalan banyak nangis disini.
Alhamdulilah kita masuk juga ke makam Nabi Muhammad SAW dan rasanyaaaaaaa duuh sediiiih banget, nangis ga berenti berenti, kerinduan yang sangat sangat luar biasa terhadap beliau (padahal ga pernah ketemu kecuali di mimpi). Alhamdulilah juga grup saya cukup solid, kita saling tunggu dan menjaga saat solat di dalam raudah, jadi kita semua kebagian solat disana tanpa takut diinjek orang pas sujud :D
Disinilah saya melihat sosok cantik yang ternyata adalah artist. Sosok cantik itu bergamis coklat muda dan saat itu lagi dipanggil askar disuruh keluar (yes, Askar itu tegas mau kamu cakep kaya sofia vergara juga ga ngaruh, kalau kelamaan solat kamu pasti disuruh keluar dan gantian dengan yang lain).
Puas berdoa di raudah kita keluar dan di situ sudah berkerumun rombongan ibu ibu yang ingin berfoto bersama artis tersebut yang ternyata mba Olla Ramlan. Asli saya ga paham gimana bisa cakep gitu, dandannya dia onpoint banget, tetep ada alis dan bulu mata, sementara sayah boro boro ngalis ga ada bekas ingus aja alhamdulilah :D Lalu Saya dan mba Olla dipertemukan kembali di suatu sore diantara kerumunan jamaah yang antri beli Starbucks, dan akhirnya kita foro bareng gitu :p
Untuk yang ingin membeli oleh oleh, saran saya belilah di Madinah, karena berdasarkan pengamatan saya barangnya lebih bagus bagus, lebih enak untuk belanja karena di open area gitu, dan kayanya a bit cheaper juga. Jajanan yang bisa dicoba selama di Madinah itu bakso (asli bakso nya enaaaaaak kebangetan bahkan di Indonesia belum nemu yang model gitu, bakso nya tuh lembut gitu enaaaak banget), Al-Baik Fried Chicken, dan Durum (kebab di Indonesia namanya).
Selama di Madinah, pihak NRA memberikan tour kota satu kali ke beberapa tempat wisata seperti pasar kurma, Jabal Tsur, dsb... Sedih ga ada kunjungan ke pabrik Al-quran padahal itu yang ditunggu. Di Madinah oleh oleh wajib pastinya kurma Ajwa ya, kurma yang ditanam langsung oleh Nabi Muhammad SAW dan banyak memiliki manfaat. Saya suka kurma ini karena ga terlalu manis dan tidak lengket seperti kurma pada umumnya.
Setelah menghabiskan 4 malam di madinah tiba saatnya rombongan kita untuk berangkat ke Mekah. Manajemen NRA cukup bagus ya, koper besar diambil sejak malam hari jadi keesokannya saat kita akan berangkat prosesnya cepat tanpa ada proses tunggu yang lama. Kalau pun nunggu biasanya nunggu teman satu bis yang kebelet ke toilet, seperti yang saya alami sendiri :p
Setibanya di Mekah kami langsung ke parkiran bawah gedung Zam-Zam Tower, jadi di gedung ini terdapat banyaaaaak hotel berbintang 5. Kebetulan rombongan kami menginap di Movenpick. Yeaaaaay, I'm so excited since I get to buy their tasty ice cream again :D Check in disini prosesnya lamaaa dan agak ribet, begitu masuk gedung kita harus melalui security check, kemudian kita naik lift untuk berganti lift lain, rawan nyasar kalau disini walaupun gapapa juga sih kalau nyasar karena itu di dalam mall jadi bisa sambil cuci mata :D
Movenpick mekah berbeda dengan Movenpick Madinah yang mewah banget. Well, mewah sih, tapi ga se-grand yang di Madinah. Disini kita hanya mendapatkan sarapan pagi saja dari Movenpick, makan siang dan malam di Food Court. Makanannya sih lumayan di Food Court, tapi lokasinya agak kurang sreg dibelakang dan agak kotor gitu ya. Jadi saya banyak skip makan di FC dan memilih jajan :D So many things you can try here, KFC nya enaaaaaaak (jangan lupa bawa saos sambal sendiri karena di Arab kaya di Eropa ga dikasih chilli sauce cuma tomato sauce aja). Terus wajib coba juga Nasi Kuning Ayam Merah yang banyak dijual di sekitaran FC serunya lagi kita bisa minta tester sesendok untuk memutuskan makanan apa yang kita mau, jangan lupa dicoba Jus Delima Asli yang langsung diperas saat itu juga.
Berhubung mamak minta oleh oleh cincin, mulailah saya hunting emas yang lokasi nya di Zam-Zam Tower juga tapi lantai bawah banget. Pengalaman saya belanja emas di Zam-Zam Tower Mekah sih agak kurang menyenangkan ya karena posisi toko emas di bawah banget dan itu panaaaaaas dan pengap walaupun di dalam gedung. Buat yang mau berbelanja coklat bisa belanja di bin dawood lengkap segala macam jajanan ada. Jangan lupa beli dodol arab/turki yang pakai kacang pistachio itu, asli enak walaupun rawan kena diabetes kalau abis makan.
Uniknya di Mekah, Zam Zam Tower itu termasuk wilayah Masjid, jadi kalau misal lagi ga enak badan dan ga bisa ke mesjid bisa solat dari kamar karena itu masuk wilayah Masjid dan setiap kamar ada speaker yang terkoneksi langsung dengan Masjid.
Proses ibadah nya nyaman banget, pembimbing kita sangat informatif, kita diberikan headset juga untuk mendengarkan panduan pak ustadz selama melaksanakan ibadah. Sekarang bukit safa marwah nya sudah di pager jadi ga bisa naik lagi seperti dulu.
All in All saya puas menggunakan jasa NRA. Ustadz nya sangat informatif, pertanyaan pertanyaan saya selalu dijawab dengan baik. Pengetahuannya sangat mumpuni dan bertanggung jawab terhadap anggota grup nya. Bahkan kalau ada pertanyaan saya yang jawaban nya kurang beliau yakini, dia akan bahas kembali di kesempatan berbeda. Contoh ya, di perjalanan Ustadz bilang bahwa pahala melaksanakan salat di Mesjid Al-Haram itu sangat besar, kemudian saya bertanya "Pak, kalau gitu apakah adil karena berarti hanya orang berada yang bisa mengumpulkan banyak pahala karena mereka mampu berangkat kesini" kemudian beliau memberikan jawaban pada hari itu, dan dilanjutkan keesokan harinya untuk memberikan jawaban yang lebih shohih lagi. :D
Akhir kata, saya ingin memohon maaf yang sebesar besarnya dan berterima kasih atas kesabaran kepada ibu ibu dan bapak bapak di Bus 16 karena pertanyaan pertanyaan saya selama perjalanan satu Bus ga bisa bobo karena ceramah pa Ustadz untuk saya hahaha.
Alasan memilih NRA karena orang tua saya selalu menggunakan NRA beberapa tahun terakhir untuk melakukan ibadah umroh walaupun nun jauh di Jakarta sana karena menurut ibu saya setelah dibandingkan dengan umroh serupa di Bogor harga NRA termasuk lebih murah dengan fasilitas serupa.
Biaya umroh paket silver sekitar 32 juta dan belum termasuk suntik meningitis (ini penting ya, jangan anggap sepele). Perlengkapan yang didapatkan adalah Sajadah, Mukena, Bergo (semacam mukena tapi pendek), Buku Panduan, Name Tag, Koper Kabin & Koper Besar, Air Zam Zam (diberikan saat kembali di Jakarta) dan Bahan Batik. Kualitas semua perlengkapan nya cukup baik hanya motif dan warna kain batiknya agak kurang menarik untuk pengamat fashion macam saya :p
Selain Perlengkapan diatas, service yang didapatkan adalah Pengurusan Visa, 1x Bimbingan Umroh di kantor NRA, dan Ustadz Pendamping selama umroh. Suntik meningitis bisa dilakukan sendiri sendiri namun pihak NRA juga menyediakan jadwal khusus bagi para peserta NRA yang dilakukan bersamaan dengan jadwal penyerehan koper besar dan bimbingan pra keberangkatan. Menurut saya ini sangat efisien, karena kalau atur jadwal suntik sendiri di rumah sakit cukup ribet dan lama prosesnya. Sementara di NRA prosesnya cukup nyaman dan tidak terlalu lama. Biaya suntik meningitis dan flu kurang lebih Rp. 750.000.- / orang dan dilakukan di lengan atas. Efeknya agak pegal pasca suntik dan demam demam dikit gitu (atau mungkin karena memang saya lagi gak fit hehe).
Management NRA pun lumayan fleksible, karena saya sempat mengganti jadwal berhubung baru inget kalau pada tanggal segitu jadwal tamu bulanan. Proses keberangkatan di airport pun lancar, begitu sampai airport saya langsung ke AW untuk sarapan dan disana sudah banyak rombongan berbatik coklat NRA. So i just go with the flow :D
Nah kebingungan sempat terjadi saat tiba di airport Jeddah, btw ntah itu di area berbeda atau memang sudah di renovasi tapi tampilan airportnya berbeda dengan 10 tahun lalu. Sudah sangat modern dan terang, dulu kayanya agak agak gloomy gitu with lots of brown color around. Begitu keluar dari imigrasi banyak pria (semacam porter) teriak teriak gitu kaya mau bawain koper kita dan disitu ga ada orang NRA satu pun, sementara koper kita ditarik (they speak in Arabic) tanpa ada penjelasan, saat kita mau tarik balik mereka gesturenya seperti yang (it's ok It's ok, kita yang bawain). Dan berhubung semua peserta ditarikin dan mereka fine fine aja, akhirnya saya menyerah dan membiarkan mereka membawa koper saya. Dan ternyata mereka itu memang di pekerjakan oleh pihak NRA untuk membantu membawa koper peserta ke dalam bus. Disini agak lama proses menunggunya sampai kita diminta masuk ke bus.
Sementara menunggu lakukanlah kegiatan bermanfaat seperti membeli nomer lokal, solat atau jajan di minimarket (I bought almarai yoghurt drink and 7days croissant yang enaaak banget). Saya sok sok an gak beli nomer lokal dan ga urus roaming karena mau fokus ibadah, tapi nyesel juga sih akhirnya hehehe. So just buy it there, karena saat sampai ke hotel kita udah ga akan ada waktu lagi untuk beli nomer, apalagi ngerengek ke guide untuk anterin beli nomer :D Begitu sampai hotel, masing masing sibuk berpencar langsung ibadah.
Sampai di Bus, saya langsung duduk paling depan karena saya punya motion sickness alias mabuk perjalanan. Bus nya nyamaaaan bagus bersih plus ada Wifi nya walaupun agak setengah hidup connection nya. Lalu kita langsung dikasih nasi kotak dan air mineral botol. Nasi kotak nya masakan Indonesia loh, dan it's quite tasty. Kita naik bus sekitar jam 9 malam, saya makan dan langsung minum antimo supaya ga mabok dan bisa bobo nyenyak di perjalanan.
Saking banyak nya rombongan NRA, rombongannya dibagi dua ada yang langsung ke madinah ada yang ke mekkah. Kebetulan rombongan saya menuju madinah terlebih dahulu. Saya seneng sih karena umroh pertama dulu saya ke mekkah dulu, jadi ini pengalaman baru. Sampai Madinah dini hari kita langsung check in di hotel Al-Haram. Berbeda dengan hotel saya 10 tahun lalu di Movenpick yang terletak di Ring Pertama, Al-Haram terletak di Ring Kedua, tapiii seruuu juga nih perjalannya menuju mesjid. Ada starbucks, ada H&M, and lots of local vendors.
Hotel Al-Haram cukup ok, bersih, nyaman ga terlalu jauh juga jalannya. Hanya sayang internet connection nya sama sama setengah hidup kaya di Bus. I literally needs to sit on the alley supaya dapet sinyal. Begitu check in, ganti baju, cuci cuci, solat, I decided to have a quick sleep supaya badannya bisa rebahan dan ga capek juga karena hampir seharian duduk. Setelah tidur sekitar 1.5 jam saya pun siap siap ke mesjid untuk tahajud dan solat subuh. At this point ga ada janjian dengan guide ya, semua pada mandiri sendiri jalan ke mesjid. Sok akrab aja sama yang lain. The best is to sok akrab sama rombongan emak emak karena pasti kalian akan disayang dan ditungguin terus :D Jangan pernah sok akrab sama yang udah bersuami, karena mereka pasti kemana mana barengan, so stick to the single one.
Buat yang berangkat sama yang berbeda kelamin, saran saya jangan pernah janjian di gerbang nomer sekian atau sekian, tapi janjianlah di landmark seperti Jam Besar, Starbucks, H&M dsb. Karena, kalaupun nyasar akan gampang tanyanya, cukup "Afwan, Starbucks?" dan orang pasti akan langsung faham since it's an international words.
Ok I always love Madinah more than Makkah, Mesjidnya luar biasa, suara imamnya halus halus merdu, jalanannya reminds me to europe with lots of wild pigeons, and friendly street vendors. Everywhere you go they greets you "Assalamualaikum Syahrini, Indonesia, Indonesia... " hahahha that's hilarious.
Jangan pernah menyepelekan winter di Madinah hanya karena itu di jazirah Arab. I kid you not it's as cold as europe, bahkan di satu subuh the temperature dropped to 2 degree celcius. Awalnya saya belagu gitu ga bawa jaket karena merasa how cold Arab country can be? and it turned out VERY. So I bought some jackets at H&M (god bless H&M for having their chain store everywhere). Ini foto subuh di Nabawi featuring jaket mendadak beli :p
Sekarang kunjungan ke makam nabi muhammad memiliki jadwal yang dibagi per bangsa seperti Melayu-Indonesia-Asia sendiri, India sendiri, Pakistan sendiri, dsb. Dan sebelum masuk kita diberikan ceramah singkat oleh Askar yang berbahasa melayu. I honestly think this is a good idea, not because I'm rasist, tapi karena saya tau setiap bangsa memiliki kebiasaan yang berbeda.
Penantiannya pun menclok menclok dimana mana. Jadi habis denger ceramah kita masuk kedalam, kemudian antri lagi (antrinya sambil duduk ya, tenang), kemudian dipanggil lagi untuk maju antri lagi, maju lagi antri lagi. Saran saya, bawa Al-quran supaya penantiannya ga terasa. Bawa tissu juga ya karena ga tau kenapa pasti bakalan banyak nangis disini.
Alhamdulilah kita masuk juga ke makam Nabi Muhammad SAW dan rasanyaaaaaaa duuh sediiiih banget, nangis ga berenti berenti, kerinduan yang sangat sangat luar biasa terhadap beliau (padahal ga pernah ketemu kecuali di mimpi). Alhamdulilah juga grup saya cukup solid, kita saling tunggu dan menjaga saat solat di dalam raudah, jadi kita semua kebagian solat disana tanpa takut diinjek orang pas sujud :D
Disinilah saya melihat sosok cantik yang ternyata adalah artist. Sosok cantik itu bergamis coklat muda dan saat itu lagi dipanggil askar disuruh keluar (yes, Askar itu tegas mau kamu cakep kaya sofia vergara juga ga ngaruh, kalau kelamaan solat kamu pasti disuruh keluar dan gantian dengan yang lain).
Puas berdoa di raudah kita keluar dan di situ sudah berkerumun rombongan ibu ibu yang ingin berfoto bersama artis tersebut yang ternyata mba Olla Ramlan. Asli saya ga paham gimana bisa cakep gitu, dandannya dia onpoint banget, tetep ada alis dan bulu mata, sementara sayah boro boro ngalis ga ada bekas ingus aja alhamdulilah :D Lalu Saya dan mba Olla dipertemukan kembali di suatu sore diantara kerumunan jamaah yang antri beli Starbucks, dan akhirnya kita foro bareng gitu :p
Untuk yang ingin membeli oleh oleh, saran saya belilah di Madinah, karena berdasarkan pengamatan saya barangnya lebih bagus bagus, lebih enak untuk belanja karena di open area gitu, dan kayanya a bit cheaper juga. Jajanan yang bisa dicoba selama di Madinah itu bakso (asli bakso nya enaaaaaak kebangetan bahkan di Indonesia belum nemu yang model gitu, bakso nya tuh lembut gitu enaaaak banget), Al-Baik Fried Chicken, dan Durum (kebab di Indonesia namanya).
Selama di Madinah, pihak NRA memberikan tour kota satu kali ke beberapa tempat wisata seperti pasar kurma, Jabal Tsur, dsb... Sedih ga ada kunjungan ke pabrik Al-quran padahal itu yang ditunggu. Di Madinah oleh oleh wajib pastinya kurma Ajwa ya, kurma yang ditanam langsung oleh Nabi Muhammad SAW dan banyak memiliki manfaat. Saya suka kurma ini karena ga terlalu manis dan tidak lengket seperti kurma pada umumnya.
Setelah menghabiskan 4 malam di madinah tiba saatnya rombongan kita untuk berangkat ke Mekah. Manajemen NRA cukup bagus ya, koper besar diambil sejak malam hari jadi keesokannya saat kita akan berangkat prosesnya cepat tanpa ada proses tunggu yang lama. Kalau pun nunggu biasanya nunggu teman satu bis yang kebelet ke toilet, seperti yang saya alami sendiri :p
Setibanya di Mekah kami langsung ke parkiran bawah gedung Zam-Zam Tower, jadi di gedung ini terdapat banyaaaaak hotel berbintang 5. Kebetulan rombongan kami menginap di Movenpick. Yeaaaaay, I'm so excited since I get to buy their tasty ice cream again :D Check in disini prosesnya lamaaa dan agak ribet, begitu masuk gedung kita harus melalui security check, kemudian kita naik lift untuk berganti lift lain, rawan nyasar kalau disini walaupun gapapa juga sih kalau nyasar karena itu di dalam mall jadi bisa sambil cuci mata :D
Movenpick mekah berbeda dengan Movenpick Madinah yang mewah banget. Well, mewah sih, tapi ga se-grand yang di Madinah. Disini kita hanya mendapatkan sarapan pagi saja dari Movenpick, makan siang dan malam di Food Court. Makanannya sih lumayan di Food Court, tapi lokasinya agak kurang sreg dibelakang dan agak kotor gitu ya. Jadi saya banyak skip makan di FC dan memilih jajan :D So many things you can try here, KFC nya enaaaaaaak (jangan lupa bawa saos sambal sendiri karena di Arab kaya di Eropa ga dikasih chilli sauce cuma tomato sauce aja). Terus wajib coba juga Nasi Kuning Ayam Merah yang banyak dijual di sekitaran FC serunya lagi kita bisa minta tester sesendok untuk memutuskan makanan apa yang kita mau, jangan lupa dicoba Jus Delima Asli yang langsung diperas saat itu juga.
Berhubung mamak minta oleh oleh cincin, mulailah saya hunting emas yang lokasi nya di Zam-Zam Tower juga tapi lantai bawah banget. Pengalaman saya belanja emas di Zam-Zam Tower Mekah sih agak kurang menyenangkan ya karena posisi toko emas di bawah banget dan itu panaaaaaas dan pengap walaupun di dalam gedung. Buat yang mau berbelanja coklat bisa belanja di bin dawood lengkap segala macam jajanan ada. Jangan lupa beli dodol arab/turki yang pakai kacang pistachio itu, asli enak walaupun rawan kena diabetes kalau abis makan.
Uniknya di Mekah, Zam Zam Tower itu termasuk wilayah Masjid, jadi kalau misal lagi ga enak badan dan ga bisa ke mesjid bisa solat dari kamar karena itu masuk wilayah Masjid dan setiap kamar ada speaker yang terkoneksi langsung dengan Masjid.
Proses ibadah nya nyaman banget, pembimbing kita sangat informatif, kita diberikan headset juga untuk mendengarkan panduan pak ustadz selama melaksanakan ibadah. Sekarang bukit safa marwah nya sudah di pager jadi ga bisa naik lagi seperti dulu.
All in All saya puas menggunakan jasa NRA. Ustadz nya sangat informatif, pertanyaan pertanyaan saya selalu dijawab dengan baik. Pengetahuannya sangat mumpuni dan bertanggung jawab terhadap anggota grup nya. Bahkan kalau ada pertanyaan saya yang jawaban nya kurang beliau yakini, dia akan bahas kembali di kesempatan berbeda. Contoh ya, di perjalanan Ustadz bilang bahwa pahala melaksanakan salat di Mesjid Al-Haram itu sangat besar, kemudian saya bertanya "Pak, kalau gitu apakah adil karena berarti hanya orang berada yang bisa mengumpulkan banyak pahala karena mereka mampu berangkat kesini" kemudian beliau memberikan jawaban pada hari itu, dan dilanjutkan keesokan harinya untuk memberikan jawaban yang lebih shohih lagi. :D
Akhir kata, saya ingin memohon maaf yang sebesar besarnya dan berterima kasih atas kesabaran kepada ibu ibu dan bapak bapak di Bus 16 karena pertanyaan pertanyaan saya selama perjalanan satu Bus ga bisa bobo karena ceramah pa Ustadz untuk saya hahaha.
Satu kata buat nra murah tapi tidak murahan dengan biaya umroh hanya 20 JT pesawat Garuda tanpa singgah hotel bintang 5 Swiss Maqom hotel coba mau cari di mana lagi........
ReplyDeleteMau tanyaa doong, itu ukuran koper yg besar berapa inchi yaa??
ReplyDeletePlisss bgt doong jawabb
Delete